Apakah Kamu tahu apa itu cinta?
“Love is love is love is love is love is love is love is love” ― Lin-Manuel Miranda
Di abad ke-21 ini, pasangan muda-mudi sepertinya mudah sekali untuk berkata “I love you” pada orang lain. Tapi sepertinya kalimat sepadannya dalam bahasa Indonesia yaitu “Aku cinta kamu” cukup enggan untuk digunakan. Jadi sebenarnya saya sering bertanya-tanya. Apakah kita mengerti makna penggunaan kata “cinta” atau hanya sesuatu kebiasaan yang dilakukan tanpa berpikir panjang?
When senseless act of tragedy reminds us that nothing here is promised. Not one day. The show is proof that history remembers we live through times when hate and fear seem stronger. We rise and fall and light from dying embers remembrances that hope and love last longer. And love is love is love is love is love is love is love is love cannot be killed or swept aside. — Lin-Manuel Miranda, 2017
4 Different Loves
Alkitab bahasa Indonesia menggunakan kata “kasih” sebanyak 457 kali. Dalam bahasa Indonesia sendiri, sebenarnya kita sering kali menggunakan kata tersebut, contohnya dalam “terima kasih”, “kasihan”, dan “kekasih”. Tapi sepertinya orang tidak begitu banyak mengerti arti kata kasih.
Matius 22:39
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Secara makna, kata kasih memiliki arti sayang atau cinta (love). Oleh sebab itu dalam contoh penggunaan di atas, sebenarnya memiliki makna:
Terima kasih = [saya] menerima bukti cintamu
Kasihan = memiliki rasa cinta
Kekasih = orang yang dicinta
Sayang sekali kalau orang Indonesia berbicara demikian tanpa mengerti maknanya. Tapi yang lebih disayangkan lagi, bahasa Indonesia (dan Bahasa Inggris) tidak memiliki variasi kata cinta yang berbeda makna untuk digunakan di berbagai kondisi yang berbeda.
Dalam bahasa Yunani, ada 4 kata cinta yang memiliki makna yang sangat berbeda, yaitu:
1. Éros (ἔρως)
Cinta pertama yang akan dibahas adalah cinta yang pada umumnya kita tahu, yaitu eros. Eros secara bebas dapat diartikan sebagai hawa nafsu, dimana seseorang mencintai orang lain karena sesuatu hal, baik itu penampilan fisik, perilaku, maupun atribut lain seperti kekayaan, jabatan, atau sejenisnya.
Meskipun eros terdengar seperti hasrat seksual, namun secara etimologi eros dapat juga diartikan sebagai kesukaan secara intim atau kedekatan. Contohnya adalah hubungan antar pacar atau suami-istri dimana keduanya ingin berhubungan dekat, walau belum tentu terkait hubungan seksual.
Secara tidak sadar sepertinya banyak di antara kita jatuh pada hawa nafsu. Contoh sederhananya adalah:
“Aku cinta kamu karena kamu cantik, baik, mandiri, dan berbakti pada orang tua”
Kalimat di atas mungkin enak untuk didengar atau bahkan sering kita dengar. Tapi coba pikirkan, kalau alasan-alasan itu sudah tidak terpenuhi, misalnya ketika tua, keriput, tidak bisa beraktivitas, menyusahkan semua orang, apakah perasaan cinta itu akan bertahan? Itulah eros. Cinta sekejap yang didasari pada suatu alasan khusus.
2. Philia (φιλία)
Cinta selanjutnya adalah cinta philia atau rasa suka. Cinta ini dapat diartikan sebagai cinta antar rekan atau teman. Cinta philia ini dapat juga diartikan sebagai kesetiakawanan (loyalitas), kekeluargaan, atau persaudaraan.
Kata ini sering kali digunakan tanpa kita sadari. Contoh philia dalam kehidupan sehari-hari adalah kita sering kali ingin hangout di malam minggu hanya untuk berbincang-bincang bersama dengan teman kita, atau bahkan bercerita panjang lebar tentang kehidupan kita kepada mereka. Cinta seperti ini bisa dikategorikan sebagai philia.
Philia sendiri memiliki 3 tingkatan:
a. Friendship of Utility : Hubungan yang dibangun tanpa mempertimbangkan orang lain, misalnya hubungan penjual dan pembeli langganan.
b. Friendship of Pleasure : Hubungan yang dibangun berdasarkan kepuasan pribadi akan pendampingan yang diberikan, misal teman minum-minum atau teman nonton film.
c. Friendship of The Good : Hubungan yang dibangun berdasarkan kepuasan pribadi akan sifat atau karakter orang lain. Hubungan ini biasa disebut sebagai pertemanan sejati.
3. Storge (στοργή)
Cinta storge itu adalah kasih sayang dari orang tua kepada anaknya. Biasanya storge lebih diartikan sebagai empati alamiah seorang ibu atau ayah kepada anak kandung mereka atau sebaliknya.
Walau kata ini paling sering digunakan dalam kehidupan keluarga, tetapi rupanya kata ini dapat juga digunakan untuk menggambarkan rasa cinta kita kepada pemimpin, jiwa nasionalisme pada negara, atau bahkan rasa kepedulian atau empati terhadap kawan atau rekan di sekitar.
Cinta storge ini yang biasa kita kenal dalam kehidupan sehari-hari sebagai cinta lokasi, dimana sebuah hubungan berangkat dari pertemanan, kemudian berubah menjadi hubungan asmara. Namun, storge sendiri tidak berhenti sampai di sana. Bahkan ketika hubungan tersebut kandas, perasaan sayang diantara kedua orang ini seharusnya tidak menghilang, melainkan tetap bertahan walaupun bukan dalam ranah asmara. Jika perasaan itu kandas bersamaan dengan hubungan, dapat dipastikan rasa yang muncul tersebut hanya philia atau bahkan eros, bukan storge.
4. Agápe (ἀγάπη)
Agape dalam bahasa Yunani secara literal memiliki makna cinta khususnya cinta Tuhan kepada manusia (Kristen). Cinta agape merupakan cinta dengan level paling tinggi, dimana cinta tersebut tetap bertahan dalam segala kondisi dan rintangan yang menghalangi.
Secara makna, agape dapat diartikan sebagai “cinta walaupun”, contohnya :
“Aku cinta kamu walaupun kamu orang miskin”
atau
“Aku cinta kamu meskipun kamu dulu pecandu narkoba”
atau ekstremnya adalah
“Aku tetap cinta kamu meskipun kamu pernah ingin untuk aku mati”.
Meskipun urutan cinta dalam setiap orang mungkin berbeda-beda namun keempat cinta ini memiliki levelnya masing-masing. Sebagian orang mungkin memulai dari philia, kemudian menjadi eros, storge, kemudian baru agape. Sebagian lain mungkin dari philia, menjadi storge, dan langsung menjadi agape. Sebagian lain dari eros kemudian menjadi agape. Namun, bagaimana pun urutannya, agape tetap menjadi level tertinggi dalam sebuah hubungan.
Keempat kata tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menggunakan satu kata yang sama, yaitu cinta. Oleh sebab itu, dalam penggunaannya di Bahasa Indonesia, orang salah mengartikan kata cinta (philia) menjadi cinta (eros) atau pun cinta (agape). Tidak heran, ketika ada yang berkata, “Aku philia kamu sebagai teman” orang sering kali mengartikan “Aku eros kamu sebagai teman” dan kehidupan percintaan masyarakat +62 menjadi runyam.
Selain itu juga, akan sangat tidak rasional bagi kita jika ada yang berkata, “Aku agape kamu”, tapi kita justru berkata, “Tapi aku maunya kamu eros ke aku”.
Oleh sebab itu, ketika ada orang berkata “Aku cinta kamu”, cobalah berpikir cinta yang mana yang dia maksud? Apakah eros, philia, storge, atau agape?