Mari kita cerita tentang:

Burung.

Okta Bramantio Swida
2 min readMay 14, 2021

Siang itu Matahari nampak terik sekali. Tyo yang berprofesi sebagai tukang cuci mobil nampaknya tengah duduk-duduk di tempat cuci mobilnya, karena nampaknya sepi sekali pengunjung hari ini. Meskipun tempat cuci mobilnya berada di pinggir jalan, namun sepertinya seluruh kendaraan yang melintas enggan untuk mampir dan dibersihkan di tempat cuci mobilnya.

“Susah, susah. Usaha sekarang modalnya gede, tapi gaada yang mau pake. Aduh nasib, nasib”, gerutunya.

Tidak lama berselang, nasib baik sepertinya tengah berpihak pada Tyo. Tiba-tiba saja sebuah mobil memasuki area cuci mobilnya.

“Mas. Tolong dicuci sampai bersih ya, terutama ini kaca depannya”, ucap sang pengendara mobil tersebut.

Tyo dengan senyum dan penuh semangat mengiyakan permintaan orang tersebut dan bergegas mengambil peralatannya untuk mulai bekerja.

Macet dan panas. Sepertinya dua hal itu adalah dua hal yang pantas untuk menggambarkan kondisi jalan tepat di persimpangan tempat Lazuardi berada. Pria yang akrab dipanggil Laz ini memang hobi sekali naik mobil kemana-mana. Maklum, orang ibukota.

Mobil andalannya itu memang terawat dengan baik, bahkan tidak jarang dia mencuci mobilnya. Kebetulan sekali mobilnya kemarin sore baru di-service, dan sekaligus dicuci, sehingga siang itu mobilnya nampak masih kinclong sekali.

Jalanan macet dan suasana panas terik pada siang itu nampaknya tidak berarti buat Laz, dia nampak bahagia-bahagia saja, sampai tiba-tiba. Plak. Noda putih menempel tepat di kaca depan mobil kesayangannya itu.

“Sialan. Baru juga dicuci kemarin. Udah kejatuhan kotoran burung aja”, gumamnya. “Yaelah buang-buang duit lagi nih buat cuci mobil”.

Tanpa pikir panjang, Laz langsung mengendarai mobilnya mencari tempat cuci mobil. Pas sekali, di dekat lampu lalu lintas tersebut terdapat sebuah tempat cuci mobil.

“Mas. Tolong dicuci sampai bersih ya, terutama ini kaca depannya”, kata Lazuardi kepada tukang cuci mobil.

“Mama, Mama. Itu! Burungnya banyak ya Ma!”

Pemandangan siang itu memang nampak berbeda dari biasanya. Ratusan burung dara bertengger di tiang lampu lalu lintas. Nampaknya sudah waktunya mereka untuk bermigrasi ke daerah lain, dan kini sedang mampir sejenak untuk beristirahat dari perjalanan mereka yang panjang.

Ya, seperti kawanan burung lainnya, ketika mereka sudah mulai berpindah lagi ke tempat lain, lokasi tempat bertengger mereka dipenuhi noda warna putih di seluruh tempat. Burung-burung tersebut buang air ketika tengah beristirahat di lokasi tersebut. Tapi walau begitu, mereka sepertinya tidak sadar dan bahkan tidak peduli akan hal tersebut. Mereka terus melanjutkan hidupnya seperti biasa, seolah tidak ada yang terjadi. Tidak peduli kotoran yang mereka buang jatuh ke kabel listrik, tiang lampu, jalan, atau bahkan kaca depan mobil seseorang.

Lucu ya kejatuhan kotoran burung itu bisa bermakna buruk (seperti kepada Laz), bermakna baik (seperti kepada Tyo), atau tidak memberikan dampak dan makna apapun (seperti kepada kawanan burung tersebut). Kalau keadaan dan permasalahan yang Kamu lalui sekarang, dampaknya kaya gimana?

There will always be two sides of the same coins.

-OBS-

--

--

Okta Bramantio Swida

It's a wonderful life | Just a simple guy who loves astronomy