GhanaSat-1

Bahasa Indonesia | English

Okta Bramantio Swida
3 min readMar 8, 2018
Tim Perancang Satelit GhanaSat-1, Benjamin Bonsu, Ernest Teye Matey, dan Joseph Quansah

Nama Resmi : GhanaSat-1(Official)

Nama Lain : Bird GG(Bird-1 Mission from JAXA) / ANUSAT-1

Bentuk / Tipe : Kubus / 1U CubeSat

Dimensi : 10 cm x 10 cm X 10 cm

CosparID : 42821

Massa : 1 kg

Ketinggian Orbit / Periode : 400 km diatas permukaan air laut / 92 menit

Peluncuran

Diluncurkan pada missi Bird-1 oleh JAXA, GhanaSat-1 diluncurkan ke angkasa pada 3 Juni 2017; 07:28 UTC. GhanaSat-1 diterbangkan ke orbit menggunakan Falcon 9 FT dan CRS-11 oleh SpaceX dari landasan 39A pada Kennedy Space Center dan diorbitkan pada 7 Juli 2017 dari International Space Station milik NASA.

Satelit ini dirancang oleh All Nation University di Ghana sejak akhir 2015. Orang-orang di balik kesuksesan satelit ini merupakan kelompok enginer yang beranggotakan Benjamin Bonsu, Ernest Teye Matey, dan Joseph Quansah, serta dibimbing oleh Profesor Mangu Cho, dari Kyutech. Proyek ini merupakan proyek bersama dari ANUC, Ghana dan KIT(Kyoto Institute of Technology), Jepang, bersama dengan tiga negara seperti Mongolia, Nigeria, dan Bangladesh.

Misi

Misi utama dari satelit ini adalah untuk memonitor bibir pantai dari Ghana, namun juga bisa digunakan dalam berbagai kegunaan juga diantaranya memonitor cuaca, memutar lagu kebangsaan Ghana, penelitian mengenai pengaruh radiasi terhadap mikroprosesor komersil, membangun teknologi sistem ruang angkasa yang lebih baik, serta memberikan stimulus untuk negara agar mengerti dan mengembangkan program-program angkasa yang lebih baik di kemudian hari.

Operator

Seperti yang bisa kita lihat di gambar di samping, tidak ada fitur tambahan — seperti propeler atau kontroler — yang dipasang di satelit tersebut, sehingga kita tidak bisa mengendalikan satelit tersebut secara leluasa. Satelit ini hanya bisa mengorbit bumi pada orbitnya.

Meski begitu, data dari satelit ini akan secara otomatis dikirimkan ke ruang kontrol di darat yang berada di Laboratorium Sistem dan Teknologi Antariksa di All Nation University.

Rekomedasi

Sebagai salah satu institut terbaik di Indonesia, tidaklah salah untuk membangun pemahaman yang lebih baik mengenai antariksa untuk masyarakat Indonesia. Jika Ghana, Mongolia, Nigeria, dan Bangladesh saja bisa membuat, mengembangkan, serta meluncurkan satelit universitas mereka sendiri ke orbit, mengapa Indonesia tidak bisa? Mari kita mencoba melakukannya, dan menurut saya pribadi, saya tidak merasa itu adalah hal buruk karena hal itu dapat menstimulus negeri ini untuk mengerti mengenai ilmu antariksa dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai itu di kemudian hari.

Referensi

“Africa has entered the space race, with Ghana’s first satellite now orbiting earth”. 2017. Diambil dari https://techcrunch.com/2017/08/06/africa-enters-the-space-race/

“Ghana launches its first satellite into space”. (2017, July). Diambil dari http://www.bbc.com/news/world-africa-40538471

“Ghanaian Engineers Launch Ghanasat-1, Join Space Race”. (2017, July). Diambil dari https://face2faceafrica.com/article/ghanasat-1

--

--

Okta Bramantio Swida
Okta Bramantio Swida

Written by Okta Bramantio Swida

It's a wonderful life | Just a simple guy who loves astronomy

No responses yet